Dulu waktu pertama kali kerja dan punya kartu kredit rasanya senang sekali bisa punya 'uang cadangan' dalam bentuk kartu yg sewaktu2 saya bisa pakai. Tapi terkadang kita suka lupa bahwa 'uang cadangan' kita itu sebenarnya bukan uang milik kita, melainkan adalah hutang jika telah menggunakannya. Padahal manusia itu cenderung bersifat spender, apalagi kalau kita sendiri tahu bahwa ada uang 'nganggur' yg bisa kita pakai untuk sekedar beli tas atau sepatu yg ngga penting untuk dibeli. Padahal lagi, kebiasaan seperti itu sangat buruk dan bisa berakibat pada penumpukan hutang kartu kerdit yg lama kelamaan membuat kita semakin berat untuk melunasinya.
TIPS MEMILIH BANK PENERBIT KARTU KREDIT:
1. Perhatikan dan bandingkan dari tiap bank penerbit kartu*, berapa yang harus anda bayar
untuk:
- Iuran tahunan kartu kredit
- Bunga pembelanjaan/ritel dan cash advance
- Biaya keterlambatan pembayaran
- Biaya pelampauan batas pagu kredit
- Biaya penarikan uang tunai
- dll.
Jangan terburu2 memilih satu bank penerbit kartu tanpa mempertimbangkan terlebih dulu
biaya2 yg harus anda keluarkan seperti di atas, karena biarpun terlihat kecil & sepele tapi
cobalah bandingkan tagihan kartu kredit Anda dengan yg lain, salah satunya pasti ada yg
lebih kecil perhitungan bunga & biaya2nya, lalu coba hitung di atas kertas maka Anda bisa
saja mengalami kerugian sekitar 100k atau lebih tiap bulan jika tidak memperhitungkan
hal2 tersebut di atas. Kalau bisa rugi hanya sedikit kenapa harus pilih rugi yang
banyak, bukan?
*Biasanya penerbit kartu kredit dari bank lokal dan pemerintah mengenakan bunga &
biaya2 yg lebih rendah dibandingkan dengan bank2 asing. Mari kita lebih memilih bank
lokal daripada bank asing!!!
2. Setiap bank penerbit kartu kredit mempunyai program penawaran yg menarik, seperti
diskon di beberapa restoran favorit, diskon di beberapa salon kecantikan, diskon di gerai
pakaian kerja & segala bentuk promo lainnya yg bisa Anda manfaatkan. Pilihlah promo
yg paling menguntungkan Anda,
Biasanya pembayaran kartu kredit bisa dilakukan melalui atm bank2 lokal besar (BCA,
Mandiri, Permata, BNI, Danamon, dll.) disertai biaya tambahan yg akan dibebankan ke
tagihan bulanan kartu Anda, biaya berkisar antara 5.000 - 7.500. Semakin mudah Anda
membayar, semakin cepat Anda melunasi tagihan dgn tepat waktu sehingga
terhindar dari denda keterlambatan bayar.
Coba tanamkan dalam otak Anda bahwa kartu plastik cantik yg bisa sewaktu2 kita gesek
itu sebenarnya adalah ‘celengan hutang’ kita. Semakin banyak dana yg kita habiskan
dengan menggesek kartu kredit, semakin banyak juga ‘celengan hutang’ kita (ditambah
bunga/biaya lagi!). Dengan pola pikir seperti ini mudah2an membuat kita bisa menahan
diri untuk tidak membeli barang2 tidak penting yg biasanya hanya kita beli karena gengsi
dgn teman2 kantor atau hanya krn tidak tahan menunggu gajian bln depan. Mulai sekarang
cobalah untuk disiplin & meminimalkan penggunaan kartu kredit, lalu cobalah belanja
hanya dari penghasilan yg Anda dapat dlm 1 bulan itu saja, percaya deh, Anda akan
merasakan puas & nikmatnya,
50% - 75% dari tagihan)
Biasanya jika jumlah tagihan menjadi bengkak dalam suatu bulan pasti kita enggan untuk
membayar total tagihan yg tertera (biasanya enggan bayar lho, bukan krn ngga mampu).
Padahal waktu kita belanja bulan lalu sudah janji dalam hati: “beli tas Guess ah, model
baru nih, bulan depan langsung dibayar deh habis gajian”, tapi ternyata setelah gajian kita
ngerasa sayang mengeluarkan uang sebanyak itu hanya untuk membayar tagihan kartu
kredit, nah lho, padahal kita memang harus membayar tagihan itu karena kita sudah
membeli barangnya. Kecenderungan enggan membayar inilah yg sering terjadi lalu
membuat tagihan kartu kredit kita lama2 jadi makin menumpuk tiap bulan, belum lagi
ditambah bunga & biaya2, sampe lama2 kita bener2 ngga ada kemauan lagi untuk
melunasinya krn barang yg waktu itu kita beli pun udah berganti lagi dengan barang baru
(belinya pun pake kartu kredit juga lagi! Walah!)
Segera lunasi tagihan kartu kredit Anda sedikit demi sedikit, jangan biasakan membayar
tagihan hanya minimumnya saja (10% dari total tagihan), kalau dipaksakan sebenarnya
kita bisa kok membayar tagihannya, hanya saja untuk melunasi hutang biasanya tidak
kita prioritaskan,
Setiap bank penerbit kartu kredit pasti menawarkan fasilitas credit shield yaitu fasilitas
perlindungan bagi pemegang kartu yg akan diberikan berupa santunan kematian &
pelunasan saldo terhutang dari kartu Anda jika Anda telah meninggal dunia. Saran saya
ambilah fasilitas ini, biayanya tidak begitu besar, tiap bulan Anda hanya perlu membayar
0,25 % (biasanya berbeda2, tergantung dr bank penerbit kartu) dr total tagihan sehingga
kalau sewaktu2 Anda meninggal dunia, keluarga Anda ngga perlu pusing bayar saldo
tagihan kartu kredit Anda karena credit shield inilah yg akan menanggung, plus biasanya
ada santunan kematian tergantung dari lamanya yg tertanggung memiliki kartu kredit itu.
Sebenarnya ngga banyak juga hal2 yg harus dilakukan untuk untuk memilih kartu kredit yg minim kerugian dan ngga banyak juga langkah2 dalam memanfaatkan kartu kredit instead of kartu kredit yg memanfaatkan kita. Memang kitanya aja yg seringkali ngga teliti dan kurang
wise dalam memilih dan menggunakan kartu kredit sehingga sering juga orang-orang ngga
teliti, ngga concern dengan penghematan & efisiensi seperti saya terjebak dalam rayuan
manis & tipu daya penjual kartu kredit yg bermacam2 bentuknya itu hingga kita kadang2 punya kartu kredit hinga 3 – 4 buah atau lebih. Padahal bunga & biaya2 dari kartu kredit bisa
digunakan untuk hal lain yg lebih penting. Tulisan ini saya buat atas dasar pengalaman pribadi, pengalaman teman2 dekat dan juga dari inspirasi orang tua dan kakek nenek saya yang seumur hidupnya ngga mau punya kartu kredit, karena mereka punya prinsip untuk
ngga akan pernah beli suatu barang kalau memang belum ada uangnya (anggarannya) atau kalau tidak untuk hal yg sifatnya emergencyi! Salut!